Benteng Baluwarti, Pertahanan Kraton Yogyakarta dari Serangan Musuh
benteng-benteng tersebut mempunyai makna simbolik, yaitu berkaitan dengan kesakralan wilayah yang dihuni oleh penguasa beserta kerabatnya.
TRIBUNJOGJAWIKI.COM, YOGYA - Kraton Yogyakarta dikelilingi oleh cepuri (benteng dalam yang langsung melingkupi keraton), dan baluwarti (benteng luar yang melingkupi keraton dan beberapa pemukiman di sekitarnya serta beberapa bangunan komponen kota).
Dilansir dari Instagram resmi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY, benteng-benteng tersebut mempunyai makna simbolik, yaitu berkaitan dengan kesakralan wilayah yang dihuni oleh penguasa beserta kerabatnya.
Selain itu, benteng juga memiliki makna praktis, yaitu berkaitan dengan usaha pertahanan dari serangan musuh.
Berkaitan dengan fungsi pertahanan, maka baluwarti Kraton Yogyakarta dilengkapi pula dengan jagang, yaitu parit pertahanan.
Tembok baluwarti tersebut secara keseluruhan tebalnya sekitar empat meter dan di setiap sudutnya terdapat 'bastion' yang dalam bahasa Jawa disebut tulaktala.
Untuk memasuki kawasan di dalam lingkup baluwarti ada lima buah pintu gerbang utama, yaitu: gerbang Nirbaya, Jagabaya, Jagasura, Tarunasura, dan Madyasura.
Namun, yang terbuka sampai sekarang hanya empat gerbang, yakni: Tarunasura di sebelah timur Alun-alun Utara, Nirbaya di sebelah selatan Alun-alun Kidul, Jagabaya di sisi barat baluwarti, dan Jagasura di sebelah barat Alun-alun Utara.
Kawasan di dalam lingkup baluwarti, biasa disebut Jeron Beteng, sampai saat ini masih menunjukkan ciri-ciri kawasan tradisional yang dahulu berhubungan langsung dengan krraton, baik fisik maupun sosial.
Plengkung Nirbaya
Dalam sejarahnya Plengkung Gading mempunyai nama asli Plengkung Nirbaya. Plengkung ini terletak di sebelah selatan Alun-alun Selatan Kraton Yogyakarta.
Plengkung Gading merupakan bangunan gapura pintu masuk menuju jeron (dalam) benteng Kraton Yogyakarta.
Bangunan ini merupakan satu dari lima plengkung yang digunakan untuk masuk ke dalam benteng Kraton Yogyakarta.

Kelima plengkung tersebut adalah Plengkung Nirabaya, Plengkung Tarunasura (Plengkung Wijilan), Plengkung Madyasura (Plengkung Buntet), Plengkung Jayabaya (Plengkung Taman Sari), Plengkung Jagasurya (berada di sebelah barat alun-alun utara).
Dan dari kelima plengkung tersebut yang terkenal adalah Plengkung Gading dan Plengkung Wijilan, dikarenakan bentuknya yang masih asli dan utuh.
Karena keunikan dan keaslian bentuk plengkung inilah banyak anak muda memanfaatkannya untuk sekedar nongkrong dan berfoto di sekitar plengkung.(*)
4 Lokasi Ini Cocok Dikunjungi dengan Bersepeda, Berwisata sekaligus Berolahraga |
![]() |
---|
Sultan Hamengkubuwana X Sambut Baik Wacana Perbaikan Transportasi Publik oleh Perguruan Tinggi |
![]() |
---|
Onni Coffee, Kedai Kopi di Yogyakarta yang Sajikan Kopi Bercita Rasa Klepon |
![]() |
---|
Tak Hanya Aktivitas Sakral, Ternyata Ini Fungsi Alun-alun Utara Yogyakarta |
![]() |
---|
Alun Alun Utara Yogyakarta |
![]() |
---|