Nyamuk Ber-Wolbachia Hambat Penularan Demam Berdarah Dengue
Hasil penelitian Aplikasi Wolbachia dalam Eliminasi Dengue (AWED) menunjukkan bahwa Wolbachia efektif menurunkan 77% kejadian DBD di daerah intervensi
TRIBUNJOGJAWIKI.COM, YOGYA - World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta merupakan kegiatan penelitian pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia dengan menggunakan teknologi Wolbachia.
WMP Yogyakarta kerja kolaborasi antara World Mosquito Program-Monash University, Universitas Gadjah Mada, dan Yayasan Tahija. Penelitian yang dimulai dari tahun 2011 dan sudah membuahkan hasil.
Tentang Demam Berdarah Dengue
Dengue, atau sering dikenal sebagai demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh salah satu dari empat tipe virus dengue, di mana transmisi virus dengue terjadi melalui gigitan nyamuk aedes aegypti yang terinfeksi virus dengue.
Dengue merupakan ancaman bagi hampir setengah populasi dunia. Nyamuk-nyamuk ini juga menyebarkan virus Zika dan Chikungunya.
Di negara-negara endemis DBD, anak-anak dan penduduk dewasa adalah mereka yang seringkali terjangkit demam berdarah, dan jutaan kasus demam berdarah dirawat di rumah sakit setiap tahunnya.
Pada 2019, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) menyatakan DBD merupakan satu dari 10 ancaman kesehatan di dunia, karena tidak adanya intervensi yang efektif.
Tanpa adanya vaksin yang digunakan secara luas, dan metode pengendalian demam berdarah yang efektif, target ini tidak akan tercapai.
Tentang Metode Wolbachia
World Mosquito Program bekerja dengan memasukkan Wolbachia pada nyamuk aedes aegypti yang menjadi vektor transmisi virus dengue, chikungunya, zika, dan yellow fever.
Nyamuk aedes aegypti yang dikenal sebagai vektor pembawa virus dengue apabila di dalam tubuhnya mengandung bakteri wolbcahia maka tidak akan mampu menularkan virus dengue ke manusia.